20 Apr 2011

MANUSIA DAN TANGGUNGJAWAB


A.Pengertian Tanggungjawab
Tanggungjawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaiman kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B, C itulah kadar pertanggung jawabannya.
B.Makna Tanggung jawab
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang bernuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

C.Macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalm usahanya iotu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

1.Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadiannya sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Contohnya : rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihatjalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok kesebuah lubang. Kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat dirumah beberapa hari. Kensekuensinya tinggal dirumah beberapa hari merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.

2.Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendididkan, dan kehidupan.

Contohnya : seorang ibu telah dikarunia tiga anak, kemudian oleh suatu sebab suaminya meninggal dunia, karena tidak mempunyai pekerjaan/tidak bekerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia melacurkan diri. Ditinjau dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri termasuk tindakan di kutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia termasuk orang yang dipuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusi yang hina dan dikutuk.

3.Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karen membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

Contoh : hanafi terlalu congak dan sombong, ia mengejek dan menghina pakaian pengantin adat minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan penutup kepala yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak pengiring, terpaksa hanafi mau memakainya juga. Didalam peralatan itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan, karena timbul perselisihan antara pihak kaum perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya hanafi juag, ia berkata pakaian mempelai yang masih dilazimkan dinegerinya, yaitu pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia dipaksa memakai secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan pendek. Setelah timbul pertengkaran didalam keluarga pihaknya sendiri akhirnya diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam dengan berompi dan berdasi putih. Tetapi wajtu hendak menutup kepalanya, sudah berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaian dester suluk, yaitu pakaian orang minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula. Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak kehendak menutup kepala, karena lebih gila pula dari pada anak komidi, bila memakai dester saluk dengan baju smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hialng sabrnya dan memukul-mukul dada dimuka anaknya yang “terpelajar” itu, barulah hanafi menurut kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah “tergadai”. Untunglah ia menurutkan hal penutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan pasumandan (pengiring bangsa permpuan) sudah berkata bahwa mereka tidak sudi mengiringkan mempelai didong. Akhirnya hanafi tunduk pula dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, meskipun harus bersitegang dahulu. Sebagai pertanggung jawaban kecongakakan dan kesombonganya itu, hanafi harus menerima rasa antipati dari masyarakat minangkabau yang sangat ketat terhadap adat itu (salah asuhan)

4.Tanggung jawab terhada bangsa dan negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.

Contoh : dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan dengan oihak kepolisian dan pengadilan.

5.Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawablangsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melakukan kutukan, sebab dengan mengabaikan perintah-perintah tuhan berarti merka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk emenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Contoh : seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap tuhan sesuai dengan hukum-hukum pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada tuhan demi rasa tanggung jawabnya dalam rangka memenuhi tanggung jawab ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat sebagai manusia pada umumnya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagai tanggung jawabnya sebagai makhluk tuhan.


D.Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal ini berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai makhluk ciptaan tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjol seperti yang dilakukan oleh para biarawab dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan tuhan.
Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga mencolok antara lain dilakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar dipulau terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai.
Contoh : sepasang suami istri guru sekolah dasar sebuah desa. Anaknya cukup banyak, yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tersebut, si ibu tetap bekerja sebagai guru, karena tahu bahwa gaji suaminya juga jecil. Si ibu dirumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu. Untuk urusan pendidikan disekolah si bapak bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tangga. Si bapak membimbing putra-putrinya dalam belajar dirumah malam hari, sedangkan siang hari saling praktek biologi seperti menanam sayur, memelihara ternak yang hasilnya langsung dimafaatkan oleh keluarga. Si ibu mengajar putra-putrinya memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, membersihkan ruamh. Anak-anaknya yang mulai besar menjadi semacam asistennya. Setelah anak-anaknya mulai harus sekolah dikota, mereka itu hanya disewakan kamar murah dengan harus memasak dan mencuci sendiri yang sudah terlatih dengan baik waktu didesa. Demikian lah maka kamar itu makin banyak penghuninya oleh adik-adik yang juga menyusul kakak untuk belajar dikota. Sekali seminggu seorang pulang untuk mengambil uang dan pembekalan di desaa, dan sebulan sekali ayah-ibu datang kekota untuk tetap mengabarkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus mengontrol apakah anak-anaknya menjalankan kewajibannya secara benar.


E.Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadran moral tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agam. Dari tokoh kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban.
Pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawa, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya. Tetapi pengorbanan dapa juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banya menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjukan kepada pemberian misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

F.Macam Pengorbanan
Pengorbanan dapat dibedakan berdasarkan macamnya salah satunya yaitu :
1.pengorbanan terhadap diri sendiri
2.pengorbanan terhadap orang lain
3.pengorbanan terhadap suatu negara
4.pengorbanan terhadap agama
G.Akibat pengorbanan
Pengorbanan dapat berakibat baik atua buruk terhadap diri orang yg berkorban itu,Tergantung apa yang dia lakukan untuk berkorban,semua itu kembali pada diri masing masing orang bagai mana ia melakukan pengorbanan demi apa yang ia inginkan.

STUDY KASUS
Suatu tanggung jawab adalah suatu hal yang sudah semestinya setiap orang tau,dimana apapun yang orang lakukan atau dimana ia berkehidupan pasti ia memliki tanggung jawab.
Contohnya saja tanggung jawab seorang anak atas apa yang orang tua sudah berikan,

bagaimana caranya ia membalas kebaikan yang sudah orang tua berikan,dari ia lahir hingga besar,mensekolahkan dia,memberikan apa yang dia mau.
Tapi apakah ia sudah bertanggung jawab untuk membalas semua yang telah orang tua berikan,semua itu kembali pada diri kita sendiri dengan semua hal yang sudah kita dapat seharusnya kita mau kita mampu untuk memberikan yang terbaik untuk orang tua kita,membanggakan mereka dengan keberhasilan kita,agar apapun yang telah mereka berikan tidak sia-sia.

sumber :
1.SERI DIKTAT KULIAH (ILMU BUDAYA DASAR)UNIVERSITAS GUNADARMA
(WIDYO NUGROHO & ACHMAD MUCHJI)
www.elearning.gunadarma.ac.id
2.http://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar