31 Okt 2010

HOMO HOMINI SOCIO & HOMO HOMINI LUPUS

HOMO HOMINI SOCIO & HOMO HOMINI LUPUS yang berarti manusia yang berhubungan sosial menjadi teman(socio) dengan manusia lainnya atau manusia yang menjadi musuh (lupus) dengan manusia lainnya.
Hal ini sangat kental dalam kehidupan manusia sehari harinya,dimana manusia bisa menjadi teman ataupu musuh bagi manusia lainya,yang tentu ada sebabnya mengapa mereka seperti itu.

Manusia yang kebanyakan lebih kepada manusia sosial adalah mereka yang dapat memilih atau mengambil jalan yang baik yang senang untuk bersosial karna mereka sadar akan hubungan ketergantungan atau bisa kita artikan bahwa manusia tidak bisa menjalankan hidupnya sendiri,pasti butuh bantuan manusia lainya.contohnya yang dapat kita lihat dalam sebuah desa tidak akan mungkin mereka hidup individual pasti mereka aka nada yang namanya hubungan keretgantungan atau saling mengisi kekosongan,adanya siklus kehidupan didalam desa itu dimana mereka saling bersosial saling membantu,dan dalam contoh yang lebih sempitnya ketika seseorang membutuhkan makanan maka ia akan membelinya di warung makan,maka si pemilik warung makan dan si pembeli sudah bisa dikatakan manusia yang bersosial kepada manusia lainya yang dimana terjadi hubungan membutuhkan dan dibutuhkan.maka terjadilah hubungan sosial antara manusia yang satu dengan yang lainnya (Homo Homini Socio).














Namun ada pula manusia yang dalam kehidupannya menjadi musuh manusia yang lainnya, dimana tidak ada sosialisasi yang baik dikehidupannya melainkan hanya ada permusuhan, hal ini disebabkan manusia yang salah dalam bersosialisasi yang mungkin salah dalam bersikap sosialnya, atau pun salah menanggapi sosialisasi dari yang lainnya, sehingga terjadi kesalahan yang menyebabkan tidak baiknya sosialisasi antar manusia,yang dapat menyebabkan permusuha antara manusia yang satu dengan yang lainnya,dan ini juga dapat menjadi sumber dari kekacauan sosial yang hanya karena satu kesalahan bisa menjadi peperangan antara kelompok manusia,yang didalamnya terdapat sosial yang tidak baik,dapat dicontohkan adanya penghasutan,pengadu domba,penipuan ataupun perusakan dalam besosial.karna itu harus berfikir secara lebih baik lagi dalam melakukan hubungan sosial,lebih baik lagi memilih cara untuk saling berhubungan sosial,agar dapat menjadi makhluk sosial yang yang tau sikap dan tau sebab akibatnya dalam bersosialisasi.









Dari arguman diatas dapat disimpulkan bahwa,setiap orang sangat perlu bersosialisasi,dan memang pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial dimana ada hubungan timbale balik antara satu dengan yang lainnya,namun setiap manusia mempunya cara yang berbeda dalam bersosial,dan itu dapat mengarahkan mereka pada sosialisasi yang baik atau buruk,apakah mereka bisa menjadi teman bagi manusia lainnya atau mereka menjadi musuh bagi manusia lainnya,semua kembali kepada diri masing masing bagaimana mereka bersosial.dan kita juga dapat memetik hikmahnya agar dapat bersosialisasi dengan baik dan benar.

17 Okt 2010

ILMU PENGETAHUAN DASAR

Ilmu Pengetahuan Dasar adalah ilmu yang didapat dari sebuah pengetahuan yang kita miliki dari tingkat awal dalam sebuah pembelajaran, contohnya ketika seorang balita yang baru belajar berjalan sebelum ia belajar pasti ia memperhatikan orang disekitarnya, bagaimana mereka berjalan, lalu balita itu pun akan mencoba untuk melakukannya juga, tetapi ia tidak langsung melakukannya dengan cepat pasti ada tahap-tahap awal untuk mencoba melakukannya. Pertama-tama pasti ia akan berpegangan pada benda disekitarnya untuk menopang tubuhnya agar tidak jatuh, perlahan-lahan ia melakukannya sampai ia bisa lalu setelah bisa ia melakukannya tanpa berpegangan pada benda di sekitarnya, namun tidak langsung ia lancar melakukannya pasti terkadang ia terjatuh tapi dengan terjatuh tidak membuatnya menyerah untuk belajar berjalan hingga ia lancar melakukannya.
Sama halnya dengan saat kita sedang mencari ilmu, sebelum kita mendapatkan ilmu pasti kita mencari pengetahuan dahulu, lalu pengetahuan tersebut dikelompokkan sesuai dengan apa yang kita butuhkan, misalnya kita ingin mengetahuai ilmu yang berada dimasyarakat tertentu. Tentu sebelum kita mendapatkan ilmu tersebut kita pasti mecari apa yang dimaksud dengan dimasyarakat, pengelompokan dalam masyarakat tersebut, kebiasaan apa saja yang dilakukan masyarakat tesebut, adat istiadat dalam masyarakat tersebut, sampai hal yang paling kecil yang kita butuhkan untuk menyusun pengetahuan tersebuat untuk menjadi sebuah ilmu. Dalam penyusunan juga kita diharuskan untuk menyusun sesuai fakta yang kita dapat dari apa yang kita ketahui sebelumnya. Sehingga dapat menjawab hal what dan how.
Berbeda dengan pengetahuan, dalam hal ini kita hanya sekedar tahu saja, tanpa ada pemrosesan lebih lanjut. Pengetahuan kita dapat dari semua indra yang kita miliki, namun indra yang paling sering kita gunakan ialah indra pengelihatan dan pendengaran. Karena kita mengetahui apa yang kita lihat dan apa yang sering dengarkan, dan biasanya hanya mampu menjawab hal what saja, karena tidak ada pemprosesan lebih lanjut lagi.
Argument diatas menunjukan bahwa ilmu pengetahuan yang kita dapatkan pasti ada dasarnya, dimana kita belajar melakukan sesuatu dari hal yang paling dasar hingga yang sulit atau yang kecil sampai yang besar. Ilmu pengetahuan dasar yang kita dapatkan tidak akan pernah berkembang jika kita tidak memprosesnya dalam kehidupan kita atau mengasahnya hingga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi hidup kita.
Banyak sumber-sumber yang mengungkapkan atau menjelaskan pengertian dari ilmu pengetahuan dasar,
Oleh : Akhmad Syafii
A. PENDAHULUAN
Maksud judul di atas adalah ingin mencari makna Ilmu Pengetahuan agar lebih bermakna bagi kehidupan umat manusia. Atau secara implisit dapat diduga bahwa yang diinginkan adalah mencari jawaban atas pertanyaan yang telah lama muncul yaitu, apakah ilmu pengetahuan itu bebas nilai atau tidak.
Setiap kali berbicara tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan, maka pertanyaan klasik tersebut akan selalu menjadi teka teki. Sebab kedua cara pandang yang berbeda itu membawa implikasi yang berbeda dalam pengembagan Ilmu Pengetahuan yang dipilih. Kadang kala orang mengaitkan pilihan antara bebas atau tidak bebas nilai itu dengan jenis ilmu yang dikembangkan. Misalnya, ilmu-ilmu social dipandang lebih kuat keterkaitannya dengan masalah nilai. Sedangkan ilmu-ilmu aksak dipandang lebih bebas nilai, padahal kenyataannya di masyarakat tidak mesti demikian.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang kepada Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini, maka pemenuhan keutuhan manusia bias dilakukan secara lebih cepat dan mudah. Namun kenyataannya apakah Ilmu Pengetahuan selalu merupakan berkah, terbebas dari kutuk, ataukah justru membawa malapetaka dan kesengsaraan bagi hidup dan kehidupan manusia.
Untuk membahas permasalahan tersebut, secara berturutan akan dibicarakan : Pengertian Ilmu Pengetahuan, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Ilmu dan Niai (value) atau aspek axiologis dari epistomologis.
B. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan dalam konteks filosofis, sebenarnya termasuk dalam wilayah Epistimologi, atau sering diartikan sebagai teori pengetahuan. Epistimlogi ialah cabang filasafat yang menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan. Dalam Epistimologi paling tidak terdapat tiga persoalan yaitu : (1) Apakah sumber-sumber pengetahuan itu, dari manakah pengetahuan yang benar itu dating dan bagaimana kita mengetahui ? Ini adalah persoalan tentang asal pengetahuan. (2) Apakah watak pengetahuan itu? Apakah ada dunia yang benar-benar di luar pikiran kita, dan kalau ada apakah kita dapat mengetahuinya? Ini adalah persoalan tentang apa yang kelihatan versus hakekatnya (reality). (3) Apakah pengetahuan kita itu benar (valid)? Bagaimana kita dapat membedakan yang benar dari yang salah? Ini adalah soal tentang mengkaji kebenaran atau verifikasi. Dalam pembahasan ini tidak akan dibicarakan mengenai persoalan-persoalan Epistimologi akan tetapi langsung masuk pada pengertian Ilmu (Pengetahuan).
Istilah ilmu dalam pengertian klasik dipahami sebagai pengetahuan tentang sebab-akibat atau asal usul. Istilah pengetahuan (knowledge) biasanya dilawankan dengan pengertian opini, sedang istilah sebab (causa) diambil dari kata aitia, atau prinsip pertama.
Adapun secara umum Ilmu Pengetahuan itu dapatlah di definisikan sebagai suatu system yang terdiri dari pengetahuan-pengetahuan (ilmiah) yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah), dan sedapat mungkin juga untuk mencapai kebahagiaan umat manusia.
Jelaslah kiranya bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu produk pemikiran manusia yang sekaligus menyesuaikan hukum-hukum pemikiran dengan dunia luar. Atau dengan kata lain, ilmu pengetahuan mengandung dua aspek, yaitu subyektif dan objektif, sekaligus memerlukan kesamaan di antara keduanya; oleh karena itu sesungguhnya manusia tidak mungkin mengubah hokum-hukum pemikiran dengan hokum-hukum alam semesta. Dua aspek tersebut akan melahirkan dua pandangan yang berbeda dalam epistimologi. Pertama, pandangan rasionalisme yang memandang bahwa hokum alam itu direfleksikan ke dalam hokum-hukum pemikiran, lebih memihak pada sikap subjektif. Kedua, pandangan realisme unversal yang memandang bahwa hokum-hukum pemikiran secara mutlak mencontoh hukum-hukum pemikiran.
Van Melsen mengemukakan cirri-ciri ilmu adalah : (1) Secara metodis harus mencapai keseluruhan yang secara logis koheren, artinya harus ada system penelitian (metode) maupun susunan logis. (2) Ilmu Pengetahuan tanpa pamrih, sehingga erat kaitannya degan tanggung jawab ilmuwan. (3) Objektivitas bersifat apa adanya. (4) Universal. (5) Dapat diferifikasi dan dikomunikasikan. (6) Progresifitas, artinya mengandung dan menimbulkan problema baru lagi. (7) Kritis atau terbuka. (8) Sebagai perwujudan kebertautan antara teori dengan praktis.
C. DASAR-DASAR ILMU PENGETAHUAN
Bahwa pengertian ilmu itu pada dasarnya mengacu pada tiga hal yaitu : produk-produk, proses dan masyarakat. Sedangkan pengetahuan agar dapat menjadi ilmu yang berdiri sediri harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang merupakan unsur-unsur pokok dalam ilmu pengetahuan.
Kembali pada pengertian Ilmu Pengetahuan sebagai suatu system yang terdiri dari pengetahuan-pengetahuan (ilmiah) yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah), dan sedapat mungkin juga untuk mencapai kebahagiaan umat manusia. Maka secara demikian dapatlah dikatakan bahwa yang merupakan pengertian jenis dari ilmu pengetahuan itu adalah system, sedangkan yang merupakan pembedanya (differentia) ialah suatu kumpulan pengetahuan yang ditujukan untuk memperoleh kebenaran serta sedapat mungkin juga kebahagiaan umat manusia.
Apabila ditinjau dari segi yang lain, maka dapatlah ilmu pengetahuan itu dikatakan mempunyai empat unsur pokok penyusunnya yaitu : (1) system. (2) pengetahuan ilmiah. (3) kebenaran. (4) kebahagiaan umat manusia. Ini artinya ilmu pengetahuan mempunyai segi statika yang berupa system tertentu yang terdiri dari pengetahuan-pengetahuan ilmiah, sedang ditinjau dari segi dinamikanya ilmu pengetahuan merupakan suatau usaha yang berlagsung secara terus menerus untuk mencapai kebenaran ilmiah dan kebahagiaan umat manusia.
Jadi apabila berbicara mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan, maka keempat macam unsur tersebut di atas dapatlah dipakai sebagai landasan untuk menemukan jawabannya. Artinya, dasar-dasar ilmu pengetahuan dapatlah berupa dasar-dasar yang bersifat static dan dasar-dasar yang bersifat dinamik.
Dasar static berarti keadaan yang hakiki yang melekat pada ilmu pengetahuan dan merupakan semacam rangka pokoknya atau pola dasarnya. Sedang dasar dinamik adalah hal-hal yang melekat pada dirinya yang dapat memberikan semacam pengarahan dalam mengusahakan ilmu pengetahuan atau dalam melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah.
D. ILMU PENGETAHUAN DAN NILAI
Sebenarnya sejak saat pertumbuhannya ilmu sudah terkait dengan masalah-masalah moral namun dalam perspektif yang berbeda. Pengadilan inkuisisi Galileo mempengaruhi proses perkembangan berfikir di Eropa, yang pada dasarnya mencerminkan pertarungan antara ilmu yang ingin terbebas dari nilai-nilai di luar bidang keilmuan dan ajaran-ajaran di lur bidang keilmuan yang ingin menjadikan nilai-nilainya sebagai penafsiran metafisik keilmuan.
Dalam kurun ini para ilmuwan berjuang untuk menegakkan ilmu yang berdasarkan penafsiran alam sebagaimana adanya dengan semboyan : Ilmu yang Bebas Nilai ! Setelah pertarungan kurang lebih dua ratus lima puluh tahun maka para ilmuwan mendapatkan kemenangan dan saat itu ilmu memperoleh otonomi dalam melakukan penelitian dalam rangka mempelajari alam sebagaimana adanya.
Sifat ilmu sebagai suatu system tertutup bermula dari tuntutan akan otonomi ilmu pengetahuan, terutama pada kurun perkembangan ilmu sebagaimana dirumuskan oleh Comte. Pada tahapan pertama ilmu pengetahuan ingin lepas dari kungkungan agama atau kungkungan teologis dan tahap berikutnya ilmu pengetahuan semakin mencari kekhususan dan otonominya dengan melepaskan diri dari kungkungan metafisik. Ilmu kemudian dianggap menemukan otonominya dengan menerima lingkungan positivis sebagai lingkungannya yang syah dan metode ilmiah kemudian membatasi dirinya hanya pada objek-objek yang dapat dicapai oleh observasi empiris.
Dalam tahap ini ilmu tidak saja bertujuan menjelaskan gejala-gejala alam untuk tujuan pengertian dan pemahaman, namun lebih jauh lagi, bertujuan memanipulasi factor-faktor yang terkait dalam gejala tersebut untuk mengontrol dan mengarahkan proses yang terjadi. Dari sini sudah nampak adanya perkembangan sebagai peralihan ilmu dari tahap kontemplatif ke manipulatif.
Dihadapkan dengan masalah nilai dalam menghadapi ekses ilmu dan teknologi yang bersifat merusak ini para ilmuwan terbagi ke dalam dua golongan pendapat. Pertama, menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun axiologis. Dalam hal ini tugas ilmuwan adalah menemukan pengetahuan dan terserah kepada orang lain untuk mempergunakannya; apakah pengetahuan itu dipergunakan untuk tujuan baik ataukah dipergunakan untuk tujuan yang buruk. Kedua, sebaliknya berpendapat bahwa netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisik keilmuan, sedangkan dalam penggunaannya, bahkan pemilihan objek penelitian, maka kegiatan keilmuan harus berlandaskan asas-asas moral. Jadi pada intinya golongan pertama ingin melanjutkan tradisi kenetralan ilmu secara total sedang golongan kedua mencoba menyesuaikan kenetralan ilmu secara pragmatis berdasarkan perkembangan ilmu dan masyarakat.
Terlepas dari itu semua, Habermas berpendirian bahwa teori sebagai produk ilmiah tidak pernah bebas nilai. Ilmu pengetahuan alam tidaklah netral, karena isinya tidak lepas sama sekali dari kepentingan praktis, termasuk juga ilmu social. Sejalan dengan itu Van Puersen mengemukakan bahwa dalam masyarakat modern bukan apa yang pertama-tama dipentingkan, melainkan bagaimana, yaitu bagaimana pengetahuan, etika dan seni dapat diintegrasikan dalam satu sikap yang dapat dipertanggung jawabkan.
E. PENUTUP
Demikianlah uraian makalah ini, yang pada intinya kalau kita cermati bahwa ilmu pengetahuan adalah dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karenanya makna ilmu pengetahuan terletak pada tujuan akhir ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu untuk mensejahterakan umat manusia. Untuk mewujudkan itu, ilmu pengetahuan tidak kalis terhadap nilai.




Sumber : http://batharaguru.blogspot.com/2010/01/memaknai-ilmu-pengetahuan-bagi-kehiupan.html

7 Okt 2010

TUGAS 1 PTI A

TUGAS 1 PTI A
KONVERSIKAN BILANGAN BERIKUT

1. 198010 ke bilangan biner,heksadesimal,dan okta

Biner : 1980 /2 = 0
990 /2 = 0
495 /2 = 1
247 /2 = 1
123 /2 = 1
61 /2 = 1
30 /2 = 0
15 /2 = 1
7 /2 = 1
3 /2 = 1
1 /2 = 1

Biner : 111101111002
Heksadesimal : 0111 =7 1011 = B 1100 = C = 7 B C
Oktal : 011 = 3 110 = 6 111 = 7 100 = 4 3G674

2. 1001001101 ke heksadesimal, okta, dan desimal

Heksadesimal : 1001001101 = 0010 = 2 0100 = 4 1101 = D = 2 4 D
Oktal : 001 = 1 001 = 1 001 = 1 101 = 5 = 1115
Desimal : 1 + 4 + 8 + 64 +512 = 589

3. 768 ke bilangan biner, heksadesimal, dan decimal

Oktal : 111 = 7 110 = 6 = 768
Biner : 111110
Heksadesimal : 0011 = 3 1110 = E = 3 E
Desimal : 2+8+16+4+32 = 62

4. 43 F 16 ke bilangan biner, desimal, dan okta

Biner : 0100 = 4 0011 = 3 1111 = F =3 4 F
= 010000111111
Oktal : 010 = 2 000 = 0 111 = 7 111 = 7 =2077
Desimal : 1+2+4+16+8+32+1024 = 108

Beras – Nasi = Ilmu - Pengetahuan

Beras tak kan berubah menjadi nasi jika tidak dilengkapi dengan air dan juga panas,dengan cara mengkukusnya dengan uap dari rebusan air yang ditaruh dibawahnya,beras dalam waktu yang cukup sebentar bisa menjadi nasi,banyak juga cara lain yang dilakukan untu membuat beras menjadi nasi, cara yang biasa kita lakukan daam kehidupan sehari hari,langkah langkahnya sederhana,
Pertama,ambil beras lalu dicuci bersih,buang kotoran yang ada pada beras,
Kedua siapkan air secukupnya untuk mengukus,lalu taruh beras diatasnya tidak lupa gunakan pengganjal agar beras tidak terendam air,
Selanjutnya tunggu sekitar setengah jam,maa nasi siap dihidangkan,
Ada juga cara modern dengan menggunakan ricecookeer,sama halnya dengan mengkukus beras juga dicuci terlebih dahulu,namun beras tidak dipisah dengan beras tapi langsung disatukan agar lebih peraktis,dan juga waktu untuk menunggunya lebih sebentar,tapi cara ini yang lebih bannyak dilakukan,
Dari argument proses beras menjadi nasi diatas,bahwa suatu yang kita peroleh tapi masih berupa barang mentah kalau kita tidak memrosesnya tidah akan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
sama halnya juga dengan sebuah pengetahuan. Jika pengetahuan tidak diasah dengan pendidikan tidak akan bisa menjadi sebuah ilmu.
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan sebuah pengetahuan seperti halnya membaca buku,melihat berita,mndengarkan tapi bila kita tidak mengamati dan mencernanya dengan baik dan benar maka pengetahuan yang kita dapat tidak seutuhnya dapat kita jadikan ilmu yang kita miliki.
Kita dapat mengasah pengetahuan kita dengan banyak cara,sekarang ini sudah banyak media-media yang tersedia untuk kita belajar dari pengetahuan,contohnya: sekolah,bimbingan belajar,pacinta alam,dan banyak lainnya.apa lagi sekarang pendidikan sudah dilengkapi dengan tekhnologi yang sangat membantu kelancaran proses pendidikan,dan dalam belajar pun jadi mudah.
Media yang paling kita kenal sekarang INTERNET,banyak hal yang dapat didapat dari internet.sehingga informasi yang ingin kita cari secara mudah kita dapatkan,jadi tidak heran jika banyak orang yang dalam pekerjaannya menggunakan internet,ataupun pelajar yang ingin mencari materi di internet.
Namun pengetahuan yang telah kita dapatkan belum tentu dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan kita, kalau kita tidak sebaik – baiknya mengolah ilmu yang telah kita dapatkan.
Dalam sebuah artikel dibahas
“Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia [1]. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya[2].
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.
Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180ยบ. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.”

Sumber kutipan artikel :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu

4 Okt 2010

Saat Iblis Bertamu Kepada Rasulullah SAW

Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah  SAW

(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman  seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari  luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan  membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang  memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih  tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah  bersamanya.” 
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai  Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah  kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih  baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah  untuk ini,  pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan  baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka,  ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut  seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya  seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu  para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab:  “Salam hanya  milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa  keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas  kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang  memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku  dan berkata:
“Allah  SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan  diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah  dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau  berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup  angin.”
“Oleh  karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku  berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah  SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur,  siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk  Allah yang paling aku  benci.”
“Siapa  selanjutnya?”
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi  kepada Allah SWT.”
“lalu siapa  lagi?”
“Orang Aliim dan wara’  (Loyal)”
“Lalu siapa  lagi?”
“Orang  yang selalu  bersuci.”
“Siapa  lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah  mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda  kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya  kepada orang lain selama 3  hari, Allah akan memberi pahala orang -orang  yang sabar.”
” Selanjutnya  apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda  kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan  mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu  Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam  Islam.”
“Umar bin  Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin  Affan?”
“Aku  malu kepada orang yang  malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi  Thalib?”
“Aku  berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan  aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang  Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan  jika melihat seseorang dari umatku yang hendak  shalat?”
“Aku  merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x  kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku  berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia  berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku  seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia  bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku  dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya.  Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak  akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam  musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan  pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan  Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan  tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk  matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul  kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

 

Manusia Yang Menjadi  Teman Iblis

Nabi  lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai  Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman  tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa  tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan  cerai.”
“Siapa  kekasihmu?”
“Orang  yang meninggalkan  shalat jumaat”
“Siapa manusia yang paling  membahagiakanmu?”
“Orang  yang meninggalkan shalatnya dengan  sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di  hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu  bersabda : “Segala puji bagi Allah  yang telah membahagiakan umatku dan  menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia  dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan  mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga  hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua.  Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba  Allah yang  ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas  menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa  barang siapa yang menyukai  emas dan perak, ia bukan orang yang  ikhlas. "
"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan  dirham, tidak suka pujian  dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku  meninggalkannya. "
"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan  dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh  padaku.”

 

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu  Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki  70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk  menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk  menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan  kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya,  manusia tidak akan  mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di  mata orang yang sedang  mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya  terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan  kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan  terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan  duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang  memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu  ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi  kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu  kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda  manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya  mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada  rahib yang telah beribadat  kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya  hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari  diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa  bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau  Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah  bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah  kegemaranku.
Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba)  kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk  menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan  walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata  cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu  hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka  hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu  ada yang suka mengulur  ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya  waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia  melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya  kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat.  Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun  menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya  serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam  shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia  untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
jika ia  berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan  tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya  sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan  wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil  mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika  ia tidak menutup mulutnya  ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya  menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan iapun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku  memerintahkan orang miskin  agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya  wajib untuk orang yang  berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau  shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil  meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan  menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira  dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari  islam?”

10 Hal  Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal  yang kau pinta dari  Tuhanmu?”
“10  macam” 
“Apa  saja?”
“Aku  minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia,  Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam  harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali  tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang  tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari  makanan haram dan yang  bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama  Allah.
Aku minta  agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan  istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan  anak yang dilahirkan akan  sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama  dengan orang yang menaiki  kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar  mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar  sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai  Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman  tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia  jadikan orang yang  membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah  berfirman,
“Orang  -orang boros adalah  saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad,  aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara  mereka tidak bisa  melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk  mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”,  dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia  bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad,  aku tak bisa menyesatkan  orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan  menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana  dirimu, kamu tidak bisa  memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan  amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir  pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab  untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang  yang bahagia adalah orang  yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu  membaca ayat :
“Mereka akan terus  berselisih kecuali orang  yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 -  119)
juga membaca,
“Sesungguhnya  ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab :  38)
Iblis lalu  berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir  telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para  nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin  mahluk  mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si  celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku  sampaikan kepadamu. dan aku tak  berbohong.”
Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.
Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

Sumber :
rileks.com / indobestseller.wordpress.com