6 Jun 2011

JALAN HIDUP

jalan hidup manusia berbeda beda,


setiap orang memiliki pemikirannya masing masing,tetapi semua itu memiliki tujuan yang sama,bagi saya hanya ada dua tujuan jalan hidup manusia,
menuju kebaikan atau keburukan..?


manusia yang jalan hidupnya bertujuan kepada kebaikan selalu menjalami hidupnya tentu dengan kebaikan,segala kerusakan,ketidak lurusan,atau kehancuran pasti ia hindari.jarang sekali mereka temui masalah yang membuat mereka menjadi bertentangan dengan jalan hidup mereka,dan selalu ada penyelesaian atas apa yang terjadi dalam hidup mereka.berbeda dengan jalan hidup orang yang tujuannya untuk keburukan,mereka selalu identik dengan ketidak selarasan dengan norma norma yang berlaku,kehidupan mereka yang penuh dengan kerusakan,perpecahan,dan kekacauan.apa yang mereka lakukan akan menjadi sebuah masalah.
orang yang jalan hidupnya untuk keburukan selalu bertentangan dengan orang yang jalan hidupnya untuk kebaikan,apa bila orang yang baik selalu cepat menyelesaikan masalah,beda dengan orang yang rusak,setiap masalah yang ia selesaikan akan menimbulkan masalah baru yang akan lebih berat.
namun itu bukan menjadi suatu yang mendorong mereka untuk berubah agar lebih baik tapi menjadikan mereka lebih senang untuk melakukan keburukan itu lagi,maka dari itu orang yang sudah terpuruk akan sulit untuk menghilangkan keterpurukannya itu.

kehidupan yang sekarang kita jalani,apabila kita lihat mungkin lebih banyak kerusakannya dibanding kebaikanya,itu juga yang mengakibatkan makin banyaknya orang yang terpengaruh untuk menjadi rusak juga,apa lagi pengaruh itu makin diperkuat oleh orang orang yang memang senang megajak orang untuk rusak.



dari semua hal itu dapat kita lihat banyaknya hal yang dapat membuat kita rusak,pengaruh orang orang,kehidupan mereka yang memang dari ia kecil seperti itu,atau dasar diri yang ingin menjadi seperti itu.




seharusnya kita sadar dan mengerti,untuk apa kita hidup,apa tujuan kita.
dan seharusnya dari sekarang kita berubah atau lebih baik lagi,susun rencana kedepan,mejadi manusia yang baik dan lebih baik.menjadikan kehidupan kita bermanfaat dan lebih bermanfaat,juga kebaikan yang kita miliki dapat menjadi inspirasi orang lain. ^_^


sumber gambar :
http://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1024&bih=578&tbm=isch&sa=1&q=jalan+hidup&aq=f&aqi=g2&aql=&oq=

KEHIDUPAN ANAK JALANAN

Anak jalanan atau biasa disingkat anjal adalah potret kehidupan anak-anak yang kesehariannya sudah akrab dijalanan.


Dan mungkin kita sudah tidak asing tentang sosok ini, karena disetiap penjuru kota, kita dapat dengan mudah menemukan mereka.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan anak-anak ini? Mereka yang tergolong kecil dan masih dalam tanggung jawab orang tuanya harus berjuang meneruskan hidup sebagai anak jalanan dan terkadang mereka menjadi sasaran tindak kekerasan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Tapi ada juga sebagian orang tua yang dengan alasan untuk membantu ekonomi keluarga, menganjurkan agar anak-anaknya untuk menghabiskan masa kecilnya sebagai anak jalanan.

Fenomena Anak Jalanan
Oleh: Yamin Setiawan


"Jreng... jreng... 100 pak..."
"Plok... plok... cepek mas..."

Fenomena diatas sering kita jumpai di jalan-jalan... di perempatan jalan... di pemberhentian lampu lalu lintas. Kita sering menyebut mereka sebagai pengamen atau anak jalanan. Apakah sebenarnya definisi anak jalanan?

Menurut departemen sosial, seseorang akan dikatakan anak jalanan bila:

1. Berumur dibawah 18 tahun
2. Berada dijalan lebih dari 6 jam sehari, 6 hari seminggu

Apa yang kita lihat sekarang dijalan-jalan? Apakah sudah memenuhi kriteria sebagai anak jalanan?


Ada berapa type anak jalanan?
Anak-anak jalanan mempunyai type:

1. Anak jalanan yang masih memiliki dan tinggal dengan orang tua.
2. Anak jalanan yang masih memiliki orang tua tapi tidak tinggal dengan orang tua.
3. Anak jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua tapi tinggal dengan keluarga.
4. Anak jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua dan tidak tinggal dengan keluarga.

Mengapa mereka tetap menjadi anak jalanan?
Banyak penampungan, rumah singgah dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang mengurus masalah anak jalanan, tapi anak-anak jalanan makin banyak dan malah berkembang semakin pesat. Yang sudah di sekolahkan malah keluar dari sekolahnya serta kembali menjadi pengamen dan peminta-minta. Menurut teori reinforcement: "sesuatu yang menyenangkan akan selalu diulang, sesuatu yang tidak menyenangkan akan dihindari". Mereka menganggap sekolah adalah sesuatu yang tidak menyenangkan (punishment) dan dengan mengamen / meminta-minta di jalan adalah sesuatu yang menyenangkan (reward) karena akan mendapatkan banyak uang untuk bersenang-senang. Apalagi sekarang ini menjadi anak jalanan adalah sesuatu yang "TOP", mereka diundang dan dapat bersalaman dengan presiden pada hari kemerdekaan / hari anak-anak / hari khusus lainnya, itu adalah sesuatu reinforcement yang hebat.

Bagaimanakah anak-anak jalanan itu menurut teori psikoanalisis?
Menurut teori Sigmund Freud, manusia memiliki Id, Ego dan Superego. Id adalah keinginan / hasrat badaniah manusia, misalnya ingin makan, ingin minum, hasrat sex, dll. Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada diluar dirinya, mengatur kepribadian, tempat kedudukan intelegensi dan rasionalitas. Superego merupakan kode moral seseorang, yang memberikan larangan-larangan bila dianggap tidak benar. Manusia dianggap ideal bila memiliki Id, Ego dan Superego yang sama besar, yang seimbang. Anak-anak jalanan memiliki Id yang lebih besar dari pada Superego. Ini terbentuk karena tidak adanya didikan, sopan santun dan tata krama dari orang tua. Seorang anak akan dimarahi dan diperingati oleh orang tua mereka bila makan sambil jalan sehingga superego mereka akan terbentuk (bahwa makan sambil jalan itu adalah sesuatu yang tidak benar) tetapi seorang anak jalanan tidak pernah ada yang memperingati mereka bila mereka kencing sambil berjalan sekalipun.

Dulu sering kita melihat anak-anak jalanan mencoret mobil bila tidak diberi uang, kenapa mereka mempunyai keberanian seperti itu?
Menurut teori share responsibility, seseorang akan lebih berani melakukan sesuatu bila bersama-sama dengan kelompoknya. Seorang cewek tidak akan berani melakukan sesuatu bila ada cowok yang lewat, tapi bila dia berada didalam suatu kelompok, dia akan berani bersiul dan mungkin akan berseru: "Cowok... godain kita dong.." Bila seseorang berada didalam kelompok, rasa tanggung jawab, mereka pikul bersama-sama.

Bagaimana kita melihat fenomena anak jalanan sekarang ini? Bagaimana penanggulangannya? Apakah itu urusan pemerintah? Ataukah kita sebagai masyarakat juga ikut bertanggung jawab dalam masalah ini?

semua itu dapat kita jawab dengan kesadaran kita sendiri.

opini saya :


anak jalanan tidak selalu dapat kita katakan sebagai kerusakan masa depan atau kerusakan masyarakat,bukan salah mereka untuk menjadi seperti itu,mereka hanya sebagian dari ketidak bertanggungjawaban orang orang yang seharusnya ada disamping mereka,yang seharusnya menjadikan mereka sebagai anak anak yang berbahagia,anak yang penuh keceriaan,dapat belajar layaknya anak anak sekolah lainya,yang kelak nanti memiliki ilmu yang bermanfaat,dan menjadikan mereka orang orang yang berhasil,orang orang yang dapat membanggakan semua orang,terutama orang tuanya.


sumber :
http://www.squidoo.com/anak-jalanan
http://indonesia.heartnsouls.com/cerita/d/c369.shtml
http://www.google.co.id/search?hl=id&tbm=isch&q=potret+anak+jalanan&revid=79509797&sa=X&ei=1WbsTdO9EMTJrAfOusnkBQ&ved=0CDMQ1QIoAA&biw=1024&bih=578